Standardisasi Pertanian Masuk Dalam Agenda Pertemuan Perubahan Iklim Internasional
BONN, JERMAN – Sekretaris BSIP Dr. Haris Syahbuddin menjadi bagian dari delegasi Indonesia dalam The Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice (SBSTA) 58 yang merupakan salah satu rangkaian perundingan mendukung Conference of Parties (COP) UNFCC di Bonn, Jerman pada 5-15 Juni yang lalu.
COP UNFCC merupakan perundingan internasional mengenai perubahan iklim termasuk juga sektor pertanian. SBSTA 58 kali ini memandatkan untuk aksi implementasi adaptasi dan mitigasi sesuai hasil COP 27 di Sharm El Seikh, Mesir tahun lalu.
Haris menyampaikan pentingnya Kementerian Pertanian dalam mengikuti negosiasi perundingan ini yaitu dalam rangka mengawal keputusan internasional agar sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian. “Kita menjaga agar keputusan yang diambil tidak memberatkan dan keluar dari jalur tujuan pembangunan pertanian Indonesia.” ungkapnya.
Dalam pertemuan ini, Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai focal point nasional terkait perubahan iklim. Sekretaris BSIP selaku perwakilan dari Kementerian Pertanian sekaligus lead negosiator bidang pertanian memberikan masukan terkait standardisasi untuk dapat diangkat dalam perundingan sektor pertanian.
“Standardisasi sektor pertanian merupakan hal yang penting dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, saya menyampaikan usulan tersebut dalam perundingan dan disetujui oleh negara peserta serta telah dimasukkan dalam dokumen akhir SBSTA 58” lanjut Haris.
Namun demikian, dinamika perundingan sangat dinamis, dan muncul beberapa opsi dari masing-masing paragraf hasil perundingan. Hal ini memicu tidak adanya konsensus sebagai hasil akhir negosiasi dan hasil negosisasi diserahkan kepada chair untuk selanjutnya di bahas dalam COP 28 di Uni Emirat Arab.
Di sela perundingan, dilaksanakan agenda pertemuan dengan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang tentang rencana kolaborasi untuk mitigasi gas rumah kaca sektor pertanian. Dalam agenda pertemuan ini, delegasi Kementerian Pertanian yang didampingi oleh perwakilan dari KLHK menyepakati akan adanya pertemuan lanjutan melalui platform online untuk membahas insiasai awal kerjasama MAFF dengan BSIP.